Pentingnya Izin Halal Sebuah Produk Makanan
Sertifikasi produk HALAL di Negara dengan mayoritas muslim merupakan nilai tambah dan merupakan identitas jaminan mutu dan layak konsumsi bagi seorang muslim
IJIN EDARSERTIFIKAT HALAL MUI
Dunia Perizinan Indonesia
11/12/20254 min read


Sertifikasi Produk Halal: Nilai Tambah dan Jaminan Mutu di Negara Mayoritas Muslim
Di negara dengan penduduk mayoritas Muslim seperti Indonesia, sertifikasi produk halal bukan hanya sekadar formalitas hukum, tetapi juga merupakan simbol kepercayaan, jaminan mutu, dan identitas produk yang layak konsumsi bagi umat Islam.
Lebih dari itu, label halal telah menjadi standar global yang menentukan kredibilitas dan daya saing sebuah produk di pasar nasional maupun internasional.
Kisah Nyata: Pengusaha Bakso yang Kehilangan Pelanggan Karena Isu Hoaks
Sebut saja namanya Pak Rudi, seorang pengusaha bakso legendaris di Surabaya. Selama lebih dari 10 tahun, Bakso Pak Rudi dikenal lezat, murah, dan selalu ramai dikunjungi pelanggan dari berbagai kalangan.
Setiap hari antrean pembeli mengular — mulai dari pegawai kantoran, mahasiswa, hingga keluarga yang sudah menjadi pelanggan tetap.
Namun suatu hari, situasi berubah drastis.
Di media sosial lokal, beredar isu hoaks bahwa bakso yang dijual Pak Rudi mengandung bahan tidak halal. Ada yang menuduh bahwa ia menggunakan daging campuran non-sapi dan bahan penyedap yang tidak jelas asal-usulnya.
Isu itu berasal dari kompetitor yang iri dengan kesuksesannya.
Meski tidak benar, berita hoaks tersebut menyebar cepat. Dalam waktu seminggu, warung bakso yang biasanya penuh mendadak sepi.
Pelanggan setia mulai ragu. Banyak yang berkata,
“Sayang sih, baksonya enak, tapi takut kalau ternyata nggak halal.”
Pak Rudi mencoba menjelaskan kepada pelanggannya bahwa bahan yang ia gunakan semuanya halal. Namun sayangnya, tanpa bukti resmi, orang tidak mudah percaya.
Ia pun sadar bahwa sertifikat halal bukan sekadar label — melainkan bukti nyata untuk menjaga kepercayaan.
Akhirnya, Pak Rudi berkonsultasi dengan lembaga Dunia Perizinan Indonesia untuk membantu proses pengurusan sertifikasi halal BPJPH.
Dalam waktu beberapa minggu, setelah melalui audit dan pemeriksaan bahan baku, warung baksonya resmi mendapatkan Sertifikat Halal.
Ia pun mulai mencantumkan logo halal di spanduk, kemasan, dan media sosialnya.
Perlahan tapi pasti, kepercayaan pelanggan mulai kembali.
Kini, Bakso Pak Rudi bukan hanya kembali ramai, tapi juga berhasil memperluas cabangnya ke beberapa kota lain.
Dari pengalaman itu, ia sering berpesan kepada rekan sesama pengusaha:
“Kalau bisnis kita mau panjang umur, jangan tunggu ada masalah dulu baru urus halal. Sertifikat halal itu pelindung reputasi kita.”
Makna dan Pentingnya Sertifikasi Halal
Sertifikasi halal menunjukkan bahwa suatu produk telah memenuhi ketentuan syariat Islam, baik dari sisi bahan, proses produksi, penyimpanan, hingga distribusi. Produk yang telah tersertifikasi halal berarti telah melewati serangkaian audit dan pemeriksaan menyeluruh oleh lembaga resmi, seperti BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) dan LPPOM MUI sebagai lembaga pemeriksa.
Dengan kata lain, sertifikat halal bukan sekadar label pada kemasan, tetapi jaminan integritas dan kepercayaan.
Konsumen Muslim akan merasa tenang dan yakin bahwa produk yang mereka konsumsi aman, berkualitas, dan sesuai syariat.
Sertifikasi Halal Sebagai Nilai Tambah Produk
Dalam persaingan bisnis modern, sertifikasi halal memberikan nilai tambah yang signifikan.
Tidak hanya menjadi faktor religius, tetapi juga menjadi strategi pemasaran dan keunggulan kompetitif. Berikut beberapa manfaat utama yang menjadikan sertifikat halal begitu penting:
1. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, lebih dari 230 juta penduduk Indonesia memperhatikan status halal suatu produk.
Dengan label halal resmi, konsumen langsung mendapatkan keyakinan dan loyalitas terhadap merek. Produk menjadi lebih mudah diterima di berbagai lapisan masyarakat.
2. Menjadi Identitas Kualitas dan Kebersihan
Produk halal identik dengan proses produksi yang bersih, higienis, dan terjamin keamanannya.
Karena setiap tahap dalam proses sertifikasi halal diaudit dengan ketat, maka produk yang lolos otomatis menunjukkan standar kualitas tinggi.
Oleh karena itu, banyak perusahaan non-Muslim pun kini mengurus sertifikasi halal demi memperluas pasar.
3. Meningkatkan Daya Saing di Pasar Global
Label halal tidak hanya penting di Indonesia, tetapi juga menjadi standar internasional di banyak negara seperti Malaysia, Singapura, Brunei, hingga Timur Tengah.
Dengan memiliki sertifikat halal, produk Anda memiliki peluang ekspor yang lebih luas karena diakui secara global.
Hal ini menjadikan sertifikat halal sebagai kunci utama dalam penetrasi pasar internasional.
4. Syarat Wajib Masuk Marketplace dan Ritel Besar
Banyak platform marketplace besar seperti Tokopedia, Shopee, hingga Hypermart kini mensyaratkan produk pangan dan kosmetik memiliki sertifikat halal agar bisa dijual secara resmi.
Tanpa dokumen tersebut, produk sering kali sulit menembus pasar ritel modern.
Proses dan Tahapan Sertifikasi Halal di Indonesia
Mulai tahun 2024, seluruh proses sertifikasi halal diatur dan diawasi oleh BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) di bawah Kementerian Agama RI, bekerja sama dengan LPPOM MUI dan lembaga pemeriksa halal (LPH).
Berikut tahapan umum prosesnya:
Pendaftaran melalui sistem SiHalal BPJPH.
Pelaku usaha membuat akun dan mengunggah data produk, bahan, serta dokumen pendukung.Pemeriksaan Dokumen dan Audit Halal.
Auditor halal akan meninjau bahan baku, supplier, serta proses produksi di lapangan.Verifikasi dan Penetapan Kehalalan Produk.
Hasil audit dikirim ke Komisi Fatwa MUI untuk penetapan kehalalan.Penerbitan Sertifikat Halal oleh BPJPH.
Setelah disetujui, pelaku usaha akan menerima Sertifikat Halal resmi dengan masa berlaku 4 tahun.
Proses ini dapat dilakukan secara mandiri oleh UMKM (self declare) untuk produk tertentu, atau melalui pendampingan profesional dari biro jasa perizinan halal agar prosesnya lebih cepat dan akurat.
Tantangan Pelaku Usaha dalam Mengurus Sertifikat Halal
Meskipun penting, banyak pelaku usaha masih merasa kesulitan dalam proses pengurusan sertifikat halal.
Beberapa kendala umum yang sering terjadi antara lain:
Tidak tahu dokumen apa saja yang harus disiapkan.
Kurang memahami sistem pendaftaran online (SiHalal).
Terhambat dalam proses audit atau pemeriksaan bahan.
Tidak mengetahui supplier bahan baku yang sudah bersertifikat halal.
Untuk itu, menggunakan jasa pengurusan sertifikasi halal profesional menjadi solusi efektif.
Tim konsultan akan membantu mulai dari pendaftaran, pemeriksaan bahan, audit, hingga penerbitan sertifikat halal dengan waktu yang lebih cepat dan sesuai regulasi terbaru.
Sertifikasi Halal dan Reputasi Merek di Era Modern
Di era digital, konsumen semakin kritis dan peduli dengan asal-usul serta keamanan produk yang mereka konsumsi.
Sertifikat halal kini bukan hanya berbicara soal agama, tapi juga transparansi dan tanggung jawab produsen terhadap kualitas.
Produk yang sudah bersertifikat halal lebih mudah mendapatkan ulasan positif, dipercaya oleh influencer, dan berpeluang lebih besar untuk masuk ke jaringan distribusi nasional.
Dengan demikian, sertifikasi halal berperan besar dalam membangun reputasi jangka panjang sebuah merek
Alamat Dunia Perizinan Indonesia
Jl. Karah 2 Tembus no.41 RT4 RW 2
Kelurahan Karah, Kecamatan Jambangan
Surabaya, Jawa Timur
© 2025. All rights reserved powered by AL Ibnu System.